Senin, 01 Desember 2014

Pertumbuhan pendidikan di Indonesia

        Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Menurut data statistik bahwa Indonesia masuk kedalam 4 besar dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yaitu 241.452.952 jiwa (datastatistik-indonesia.com). Bahkan dari data tersebut menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat sampai dengan tahun 2025. Jumlah ini sangat masuk akal, karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang penduduknya tersebar di seluruh pulau. Walaupun Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, tetapi pulau lain pun di prediksi akan mengalami peningkatan penduduk yang sangat signifikan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK7MKnnNF4OHiY-NpAy9X6QvZqgGSGF7et60BHtgEJAX-BlGkmvLAu_X8mRTWWaPpAbRxbmbYcDutno6lLVVrlEnhWCuMiGsZY3FR1ciAGQyEkn5lb616qtV4eRtkX3tXuvoGhlpEg8NQ/s1600/VGboDq42dh.jpg
         Jumlah penduduk yang banyak ini sangat berpengaruh dengan tingkat pendidikan. Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menegah pertama/madrasah tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. 

      Di daerah dengan jumlah penduduk yang banyak, secara otomatis tingkat pendidikannya pun setara. Namun di daerah yang memiliki tingkat penduduk yang lebih sedikit, tingkat pendidikannya kurang terpantau. Jumlah penduduk yang tersebar di banyak pulau tidak sebanding dengan tingkat pendidikan. Banyak penduduk yang diluar Pulau Jawa tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan di daerah Pulau Jawa pun masih ada yang belum mendapatkan haknya sebagai penduduk Indonesia. Hal tersebut ditinjau dari fasilitas pendidikannya seperti gedung atau tempat memperoleh pendidikan. Disamping itu jarak rumah dengan sekolah pun menjadi faktor lain yang menyebabkan ketertinggalan pendidikan diluar Jawa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVdwZB4A7DmvRSlpbbVScYCmnDPXKaegIqufUNz6X-AGzv42WvMJk411Z3TKDKEQoWHFLciZE_urimR4Vs3JbffqkNgIQAuNByo1UTKA1Tr20xOVs2lc7lId0psvTXc6s7_cgXL4LV3EI/s1600/jembatan.jpg
        Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihak terkait untuk mempebaiki tingkat pendidikan di Indonesia. Salah satunya yaitu dengan pemerataan yang dilakukan terhadap daerah yang kurang terpantau tingkat pendidikannya. Dengan program yang dilakukan secara intensif, menurut saya dapat memperbaiki bahkan menyamaratakan tingkat pendidikan di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya. Kejadian sebelumnya seperti sarana prasarananya dapat diatasi dengan baik. Dan juga jarak antara rumah dengan sekolah pun dapat diatasi dengan perbaikan jalan atau jembatan menuju ke sekolah. Dengan demikian harapan seluruh penduduk Indonesia yaitu menginginkan pendidikan yang layak dapat terpenuhi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjP3mc_HgqG5hzmsn31QUkArCKpA5EcN6MKWQ04F6DV5mo6XCfCFARpNJc7YBMasAA79lYQI015W0mAk7tDyqIYcE9ulnJiI2g5TyzLXsXtn0MYrZaFE1dm-L6IQDbT6P3tt3VevsFM4Y/s1600/antusiasme-siswa-sml.jpg

IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.
            Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
             Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya.
Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a)    Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b)    Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c)    Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d)    Minimnya industrialisasi.
e)    Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.

Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut:
1.            Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
2.            Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
1.            Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
2.            Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
3.            Memperluas lapangan kerja.
4.            Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.
a)    Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
b)    Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
c)    Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
d)    Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
e)    Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.


Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1.    Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2.    Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
3.    Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
4.    Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
1.            Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
2.            Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
3.             Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah di capai seperti penemuan aplikasi teknologi DNA, pemuan bibit padi unggul, pemuan vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi, rancangan bangunan pesawat remotely pilotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional fellowship L’oreal-unesco for woman in science,mendapat medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new techninique and peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA , hingga temuan nutrisi baru yang di sebut saputra, yang memang semua itu perlu di syukuri . Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak segaris lurus dangan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK secara nasional.

PENGARUH IPTEK TERHADAP LINGKUNGAN
            Dari zaman ke zaman, pola kehidupan manusia telah berubah. Dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat mengikuti arus waktu. Ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan dalam melanjutkan kelangsungan hidup di bumi. Banyak manusia yang memiliki ambisi untuk mencari ilmu dengan tujuan agar  manusia  memperoleh kehormatan berdasarkan penemuan-penemuan yang diperolehnya. Sayangnya, tidak sedikit dari penemuan mereka yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.
Akan tetapi sangat disalahkan jika ilmu pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif. Diantara keduanya memiliki hubungan timbal balik yang seimbang. Namun perbandingan rasionya lebih unggul pada manfaatnya. Dalam menunjang perkembangan zaman, ilmu pengetahuan berperan sangat penting. Dimana teknologi diciptakan, selalu ada ilmu pengetahuan yang menjadi penopang utama.
Dalam konsep ilmu pengetahuan, selalu ada obyek yang dijadikan sebagai sarana penelitian. Misalnya, seorang ilmuan menguji cara kerja pada sebuah alat industry, dan alat-alat lainnya. Atau pun sebuah karya ilmiah berupa penelitian tentang genetic pada manusia dan tumbuhan.
Contoh di atas dapat mengindikasikan terciptanya sebuah teknologi yang bersifat menjurus pada bidang tertentu.Sebab, teknologi akan tercipta apabila terdapat ilmu pengetahuan.


Dampak Positif perkembangan IPTEK
1. Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

Dampak negative perkembangan IPTEK
1. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2. Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.

3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,maka informas, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negative.

Sumber :


Ekologi



EKOLOGI

EKOLOGI
Hubungan
timbal balik antara manusia dengan makhluk hidup lainnya dan unsur tak hidup,
telah menyebabkan manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun aktifitas
yang dilakukan manusia dalam lingkungan hidup, telah menyebabkan timbulnya
kerusakan lingkungan atau permasalahan lingkungan hidup.
Permasalahan
lingkungan hidup pada hakikatnya merupakan permasalahan ekologi. Hal ini karena
ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungan.

Unsur penting yang harus diperhatikan dalam ligkungan adalah materi, energi,
dan informasi. Ketiga unsur itu dapat ikut mempengaruhi keanekaragaman dalam
komunitas dan dapat menjadi faktor pembatas dalam populasi. Apabila ketiga
unsur itu terganggu (berubah) maka lingkungan juga akan berubah, berarti siklus
biogeokimiapun berubah. Dengan demikian ekologi merupakan salah satu komponen
dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama komponen
lainnya.
Ekologi
menurut pemikiran saya adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan makhluk
hidupnya. Seperti membahas tentang kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia
dan polusi yang terdapat di buminya. Pada zaman dahulu alam yang ada di muka
bumi sangatlah lengkap dan bermanfaat. Namun karena populasi manusia semakin
meningkat dan adanya ketidak sadaran manusia terhadap alam makanya alam semakin
kacau.
Nah dari
video di atas kita dapat melihat bahwa lingkungan hidup kita ini perlu adanya
penanaman, perawatan dan pemeliharaan. Bukan pemakaian sumber daya alam yang
terus menerus, sehingga sumber daya alam kita tidak habis begitu saja karena
pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Telah disebutkan dalam video tersebut bahwa ketika timbul pertanyaan
“Lingkungan hidup seperti apa yang Anda inginkan ?” kemudian segelintir orang
menjawab bahwa mereka menginginkan lingkungan hidup yang bersih dan nyaman,
tidak ada asap akibat illegal login dan kebakaran hutan. Maka dari itu kita
harus menghentikan permasalahan-permasalahan lingkungan hidup di sekitar kita,
diantaranya : sampah-sampah, banjir, kebakaran hutan, asap dan lainnya. Itu
semua harus dihentikan. Sehingga bumi kita tidak lagi menagis.
Adapun
upaya yang harus diwujudkan agar lingkungan hidup kita kembali bersih dan
nyaman :

1. Menanam pohon

2. Mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik

3. Memisahkan sampah organik dan sampah anorganik

4. Mengurangi penggunaan air (gunakan sperlunya)

5. Menghemat energi.

Dengan begitu lingkungan hidup kita kembali bersih dan nyaman.




ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Analisis
dampak lingkungan
 (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada 
lingkungan
hidup
 yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum
AMDAL di Indonesia adalah
 Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan pengganti
PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
2012 Tentang Izin Lingkungan :
1.          
Izin Lingkungan adalah :
izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan
yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidupsebagai prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan.
2.          
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian
mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.
3.          
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
, yang selanjutnya
disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha
dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha
dan/atau Kegiatan.
4.          
Usaha
dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan
perubahan terhadap rona lingkungan hidup sertamenyebabkan dampak terhadap
lingkungan hidup.
5.          
Dampak Penting adalah
perubahan lingkungan hidup yang sangatmendasar yang diakibatkan oleh suatu
Usaha dan/atau Kegiatan.
6.          
Kerangka Acuan adalah
ruang lingkup kajian analisis dampaklingkungan hidup yang merupakan hasil
pelingkupan.
7.          
Analisis Dampak Lingkungan Hidup, yang
selanjutnya disebut Andal,adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampakpenting suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
8.          
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup,
yang selanjutnya disebut RKL, adalah upaya penanganan dampak terhadap
lingkungan hidupyang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
9.          
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup,
yang selanjutnya disebut RPL, adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup
yang terkena dampak akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
10.        
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup adalah
keputusan yang menyatakan kelayakan lingkungan hidup dari suatu rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.
11.        
Rekomendasi UKL-UPL adalah
surat persetujuan terhadap suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib UKL-UPL.
12.        
Pemrakarsa adalah
setiap orang atau instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas suatu Usaha
dan/atau Kegiatan yang akan dilaksanakan.
13.        
Izin
Usaha dan/atau Kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk
melakukan Usaha dan/atau Kegiatan.
Alasan AMDAL diperlukan untuk melakukan
suatu studi kelayakan, yaitu :
1.  Karena undang-undang dan peraturan pemerintah
menghendaki demikian.
2.  AMDAL harus dilakukan agas kualitas lingkungan tidak
rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.

Komponen AMDAL terdiri dari :
1.  PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)
2.  KA (Kerangka Acuan)
3.  ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
4.  RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
5.  RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)

Beberapa peran AMDAL, yaitu :
1.  Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Apabila
dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataannya, ini
dapat saja terjadi kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau pemilik
proyeknya sesuai AMDAL.
2.  Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. Bagian AMDAL
yang diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana
keadaan lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya yang
diperlukan proyek tersebut seperti air, energi, manusia, dan ancaman alam
sekitar.
3.  AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan
dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada
waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek
dibangun.

Tujuan AMDAL adalah
menduga kemungkinan terjadinya dampak dai suatu rencana usaha dan atau
kegiatan.
Kegunaan AMDAL, yaitu
1.  Sebagai bahan bagi perencanaan dan pengelola usaha dan
pembangunan wilayah.
2.  Membantu proses pengambilan keputusan tentang
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan.
3.  Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis
dari rencanausaha dan atau kegiatan.
4.  Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan
5.  Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang
ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.


Langkah-langkah AMDAL, yaitu :
1.  Usulan Proyek.
2.  Penyaringan usulan proyek dengan PIL (Penyajian
Informasi Lingkungan).Bila usulan proyek sejak awal berpendapat bahawa
usulan proyeknya akan memiliki dampak penting, maka pemrakarsa bersama instansi
yang bertanggungjawab dapat langsung membuat AMDAL dengan terlebih dahulu
menyiapkan kerangka acuan. Jadi, dalam hal ini tidak diperlukan PIL.
3.  Menyusun Kerangka Acuan
4.  Membuat ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
6.  Membuat RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL
(Rencana Pemantauan Lingkungan)
7.  Implementasi Pembangunan Proyek dan Aktivitas
Pengelolaan Lingkungan.

Hal – hal yang perlu dicermati dalam rona
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1.  Wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan.
2.  Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai
sumber daya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan,
baik yang sudah ada dan yang akan dimanfaatkan maupun yang masih dalam bentuk
potensi.

Contoh Komponen Lingkungan Hidup :
1. Fisik Kimia
a)  Iklim, kualitas udara dan kebisingan
b)  Fisiografi
c)  Hidrologi
d)  Hidrooseanografi
e)  Ruang, lahan dan tanah

2. Biologi
a)  Flora
b)  Fauna

3. Sosial
a)  Demografi
b)  Ekonomi
c)  Budaya
d)  Kesehatan Masyarakat

Dalam
melakukan AMDAL, perlu dijelaskan dampak besar dan penting yang bakal
timbul melalui perkiraan yang benar.
Hasil evaluasi mengenai
hasil telaahan dampak besar dan penting dari rencana usaha dan atau kegiatan
ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi yang bertanggung jawab untuk
memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan
sebagaimana dimaksudkan dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.

Ruang Lingkup Studi dan Metode Analisa Data
a)  Identitas Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
b)  Wilayah Studi. Lingkup wilayah studi mencakup pada
penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka acuan
untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan.

Pelingkupan Wilayah Studi. Lingkup wilayah
studi AMDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang, yaitu :
a)  Batas Proyek : ruang dimana suatu rencana usaha dan
atau kegiatan melakukan prakonstruksi, konstruksi dan operasi.
b)  Batas Ekologis : ruang persebaran dampak dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air/udara),
dimana proses yang berlangsung diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar,
termasuk dalam ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan kegiatan
yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan atau kegiatan.
c)  Batas Sosial : ruang di sekitar rencana dan atau
kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan.
d)  Batas Administratif : ruang dimana masyarakat secara
leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan UU
yang berlaku.
e)  Batas Ruang Lingkup Studi AMDAL : ruang yang merupakan
kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun penentuannya disesuaikan dengan
kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti
waktu, dana, tenaga, teknik, dan metode telaahan.

Metode Pengumpulan dan Analisis Data.
Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang telah
ditetapkan, sehingga akan menghasilkan studi yang sahih dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi AMDAL juga dalam analisisnya
perlu melakukanmetode pengumpulan dan analisis data yang
ilmiah pula.
AMDAL perlu disusun dengan sistimatik,
sehingga dapat :
1.  Langsung mengemukakan pendapat penting yang bermanfaat
bagipengambilan keputusanperencanaan, dan pengelolaan
rencana usaha dan atau kegiatan
.
2.  Mudah dipahami isinya oleh semua pihak, termasuk
masyarakat.
3.  Memuat uraian singkat tentang rencana usaha dan segala
dampak besar dan pentingnya.

Kegunaan dan keperluan
mengapa rencana usaha dan atau kegiatan harus dilaksanakan, yaitu


1.    Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan
digunakan.
2.    Hubungan antara lokasi rencana usaha dan atau kegiatan
dengan jarak dan tersedianya    sumber-sumber daya.
3.    Alternatif usaha dan atau kegiatan berdasarkan hasil
studi kelayakan.
4.    Tata letak usaha dan atau kegiatan
5.    Tahap pelaksanaan usaha dan atau kegiatan





Sumber :